Powered By Blogger

Multikultural

Multikultural
semua yang ada di dunia adalah berbeda, sekalipun itu kembar pastilah terdapat perbedaan. perbedaan itu indah, perbedaan itu sesuatu yang patut disyukuri. Dengan adanya perbedaan akan dapat saling melengkapi. Multikulturalisme adalah paham dimana kita akan bersama dalam suatu perbedaan yang disamaratakan.

Selasa, 05 Januari 2010

Pemilwa UNY tidak Demokrasi

Pemilwa UNY adalah pemilihan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang diadakan guna untuk memilih kandidat-kandidat mahasiswa yang pantas memimpin organisasi mahasiswa seperti memilih ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa UNY, ketua Bem Fakultas, Ketua Hima (Himpunan Mahasiswa), dan juga kandidan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas). Pemilwa yang diadakan oleh KPU UNY sudah mencoreng arti nama pemilihan umum. Seharusnya pemilihan umum adalah sebagai pesta Demokrasi akan tetapi dalam kenyataannya terdapat peraturan-peraturan Pemilwa UNY yang sangat memberatkan dan sangat membatasi hak-hak. Hak-hak yang diusung tidaklah hanya sepihayk, yaitu yang terpenting adalah pemilihnya, namun kandidat juga harusnya diperjuangjkan hak-hak yang seharusnya didapat.

Peraturan-peraturan yang nonsense ditetapkan sebelum disosialisasikan ke organisasi mahasiswa yang seharusnya sebelum ditetapkan, peraturan-peraturan tersebut dikoreksi terlebih dahulu, sehingga jika terdapat peraturan-peraturan yang memberatkan maka akan dapat direfisi sehingga peraturan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancer.

Di lingkungan FISE UNY ditemukan peraturan-peraturan yang secara jelas melanggar hak asasi bagi kandidat, misalkan saja tentang larangan kampanye dengan menyangkut pautkan SARA didalamnya, memang SARA dilarang disangkutpautkan akan tetapi bukan berarti ketika menyampaikan salam tidak diperbolehkan menggunakan ucapan Assalamu’alaikum yang diucapkan oleh seseorang yang menyandang agama Islam. Hal ini jelas tidak masuk akal, dengan menyangkutpautkan cara salam dengan SARA, jelas pemahaman yang dipahami oleh penetap peraturan berbeda dengan pemahaman mahasiswa pada umumnya. Ada juga peraturan yang tidak diperbolehkan sosialisasi pemilwa didalam kelas dengan alasan kelas adalah tempat untuk belajar dan bukan untuk berkampanye. Sempitnya pemahaman pembuat keputusan peraturan dapat menimbulkan pembatasan-pembatasan hak asai-hak asasi yang tidak masuk akal. Memang kelas adalah tempat dimana mahasiswa menimba ilmu, mahasiswa memperoleh segala pengetahuan, akan tetapi bukan berarti kelas tidak diperbolehkan untuk kegiatan selain itu, salah satunya sosialisasi pemilwa. Dengan sosialisasi di dalam kelas, maka masa untuk dapat mendukung kelancaran pemilwa ini dapat diperoleh, baik dengan menggenapi absen yang seharusnya ditargetkan oleh PPU, atau bagi kandidat sekalipun.

Kedepan semoga hal-hal yang mungkin dianggap sepele tersebut dapat diperhatikan. Pemahaman-pemahaman yang terlalu sempit semoga dapat diperluas, penetapan peraturan setelah mendapat persetujuan dari perwakilan Ormawa, agar hasil dari keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabnkan oleh setiap kandidat yang mencalonkan. Karena dengan demikian nilai-nilai Demokrasi akan terangkat. Jangan sampai yang menggembor-gemborkan Demokrasi akan tetapi dia pulalah yang mencoreng arti Demokrasi tersebut. Pnd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar